Senin, 20 Januari 2014

Gili Trawangan, Lombok


Bayangkan, semua hal yang Anda ingin lakukan saat membayangkan liburan di pantai, ada di sini. Berenang di laut yang jernih, menyantap makanan lezat di restoran pinggir pantai yang romantis, menikmati segelas koktail di tepi kolam renang, atau menari di bawah sinar rembulan. Itu semua saya dapatkan di Gili (pulau) Trawangan.


Setelah naik speed boat selama sekitar 15 menit dari Malimbu, Lombok, saya disambut oleh pulau yang indah bak lukisan ini.  Langit cerah, air laut jernih, pasir putih, dan udara sejuk serta bersih justru membuat napas saya tertahan saking terpesonanya.

Trawangan adalah yang terbesar dari tiga serangkai pulau kecil yang terletak di barat laut Pulau Lombok. Gili Trawangan memiliki fasilitas paling beragam bagi wisatawan dibandingkan dengan dua gili yang lain, yaitu Gili Meno dan Gili Air. Dengan panjang 3 kilometer dan lebar 2 kilometer, pulau ini terlalu kecil untuk mendukung pertanian dalam skala luas, dan terlalu jauh untuk dijadikan daerah industri atau perdagangan.

Selain pemandangan yang memukau, ada satu hal yang langsung saya rasakan begitu menginjakkan kaki di Trawangan: udaranya super bersih! Pantas saja, sebab kendaraan bermotor dilarang beroperasi di pulau ini (juga di dua gili lainnya). Kalau ingin menjelajahi pulau, Anda bisa menyewa sepeda atau cidomo, delman sederhana yang ditarik seekor kuda yang lucu. Cidomo mendapatkan namanya dari kata cika dalam bahasa Sasak, yang berarti  gerobak tradisional yang ditarik kuda namun rodanya roda mobil. 

Menyusuri jalan utama Trawangan, saya merasa seperti turis asing di negeri sendiri. Soalnya pulau ini dipenuhi oleh turis mancanegara yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng, sehingga selain menikmati pemandangan pantai, saya juga puas ‘cuci mata’. Mata saya jadi segar sembari tak habis pikir,  kok, banyak sekali wisatawan pria asing di sini yang ganteng-ganteng! 

Memilih tempat untuk bersantap pun jadi sulit, justru karena banyaknya pilihan. Tapi, hati-hati jika Anda diajak mencicipi ayam taliwang dan plecing kangkung (makanan khas Lombok) di kampung halamannya sendiri. Begitu mendarat di mulut, lidah saya  seperti terjilat api! Pedas sekali!

Beragam restoran dan pub, dari yang bernuansa santai, romantis, maupun yang asyik untuk berpesta, tersedia di sini. Ya, Trawangan memang terkenal dengan beach party-nya yang berlangsung sepanjang malam dan diadakan beberapa kali dalam seminggu. Ukuran pulau yang kecil  membuat suasana terasa lebih intim, sehingga para wisatawan yang sedang berlibur pun merasa dekat satu sama lain. Tidak aneh, karena dalam sehari kita bisa berpapasan dengan orang yang sama sampai tiga kali. Seperti minum obat saja. Hal ini pula yang membuat liburan di Trawangan terasa sangat istimewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar